Jatinangor. Sebanyak 15 Camat dari Kabupaten Halmahera Selatan memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan Retret Kepala Desa tahap dua yang digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat.
Kecamatan yang berpartisipasi antara lain Gane Barat Utara, Gane Barat, Gane Barat Selatan, Kepulauan Joronga, Kayoa Utara, Kayoa Selatan, Obi Barat, Obi Timur, Obi Selatan, Obi, Bacan Timur Tengah, Bacan Timur Selatan, Bacan Barat, Bacan Selatan, dan Bacan.
Para camat menilai kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan gerakan moral membangun kepemimpinan desa yang berkarakter dan berintegritas.
“Retret IPDN membuka mata kami bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga pembangunan mental pemimpin. Inilah dasar dari kemajuan desa,” ujar Camat Obi Timur
Retret ini membentuk kesadaran baru bahwa kepemimpinan sejati dimulai dari hati dan nilai moral yang kuat — pondasi utama untuk membawa Halmahera Selatan menuju tata kelola desa yang maju dan bermartabat.
Para camat mengingatkan bahwa tanpa pembinaan karakter dan integritas, desa bisa terjebak dalam arah pembangunan yang salah.
“Jika pemimpin tidak memahami nilai-nilai dasar pelayanan publik, maka kemajuan yang dibangun bisa runtuh dalam waktu singkat,” ujar Camat Bacan Timur Tengah
Pesan ini menjadi pengingat bahwa keteladanan moral adalah benteng terakhir dari kepercayaan masyarakat.
Fakta bahwa 15 kecamatan hadir dan terlibat aktif menjadi bukti bahwa retret IPDN diterima luas dan membawa dampak nyata. Para camat menyebut kegiatan ini sebagai gelombang perubahan kepemimpinan desa di Halmahera Selatan.
“Kami semua melihat dan merasakan manfaatnya. Inilah bukti bahwa retret ini bukan wacana, tapi perubahan nyata,” kata Camat Obi Selatan
Kegiatan ini mendapat legitimasi kuat karena dilaksanakan langsung oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) lembaga resmi pengkaderan aparatur pemerintahan di Indonesia.
Para camat mengakui bahwa bimbingan dari para dosen dan mentor IPDN memperdalam pemahaman tentang kepemimpinan berbasis nilai, pelayanan publik, dan etika pemerintahan.
“Kami belajar langsung dari sumber otoritatif. Ini bukan pelatihan biasa, tapi pembentukan karakter pemimpin masa depan,” kata Camat Bacan Timur.
Banyak camat mengaku terinspirasi dan tersentuh oleh semangat kebersamaan yang tumbuh di antara para pemimpin desa.
“Kami merasa kembali diingatkan siapa diri kami sebenarnya yakni pelayan rakyat, tutur Camat Obi.
Retret IPDN bukan lagi sekadar kegiatan, tetapi telah menjadi simbol prestise dan komitmen moral seorang pemimpin desa.
“Kalau tidak ikut, rasanya ada yang kurang. Karena inilah wadah untuk tumbuh dan berubah,” ujar Camat Bacan Timur Selatan
Dengan dukungan IPDN dan semangat 15 camat yang telah berpartisipasi, Halmahera Selatan menunjukkan komitmen nyata membangun pemimpin desa yang berkarakter, jujur, dan berorientasi pelayanan.
Retret IPDN kini menjadi gerakan perubahan moral pemerintahan desa dari Halmahera Selatan, menuju Indonesia yang lebih berintegritas. Redaksi

