Everd Elseos Martin Utubira – Dosen Universitas Halmahera
Teknologi dan Sistem Informasi adalah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari di era modern saat ini, terlebih karena itu sangat membantu menusia dalam mencari dan menemukan apa saja yang diperlukan. Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang ada, manusia menjadi lebih fleksibel dalam bekerja. Kecanggihan teknologi adalah perubahan dalam cara berkomunikasi yang modern, sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi dan mempercepat penyelesaian data secara aktual.
Kecanggihan teknologi ini menjadikan generasi saat ini hidup bergantung pada teknologi tesebut dan menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup maupun tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Trand penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan sebagainya menjadi hal wajib bagi kelangan remaja. Akibatnya, hubungan dengan sesama terlebih Quality Time bersama orangtua dan keluarga menjadi berkurang bahkan hilang. Karena, mereka lebih senang berinteraksi dengan media-media sosial lewat smartphone daripada berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama dengan keluarga dan orang-orang terdekat. Memang, kecanggihan teknologi yang ada saat memiliki dampak positif, tetapi itu tidak berarti tanpa dampak negatif secara khusus terhadap anak-anak baik yang masih berusia anak kecil hingga remaja.
Anak, pada usia anak-anak hingga remaja harusnya mendapatkan perhatian lebih dan pendidikan yang memadai dalam keluarga berupa pendidikan karakter. Akan tetapi. Hal tersebut menjadi hal yang hampir sulit ditemukan. Sebab, banyak ditemukan baik disekolah maupun dirumah mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bercengkrama dengan smartphone mereka dan mengkonsumsi media sosial maupun game-game seperti free fire, mobile legend dan sebagainya berjam-jam. Ironisnya, Ketika orangtua meminta pertolongan anak untuk melakukan sesuatu hal, mereka enggan untuk melakukannya. Pada kasus anak kecil misalnya, Ketika sedang bermain game dan orangtua mengingatkan jam makan maupun jam istirahat, enggan bagi anak tersebut untuk melakukannya malah justru mengeluarkan kata-kata ancaman seperti saya tidak mau sekolah, saya tidak mau belajar. Ironis bukan? Semakin sering anak menghabiskan waktunya dengan gadget atau smartphone semakin besar pula kecanduan dan ketergantungan anak tersebut dengan gadget atau smartphone.
Anak Ketika terlahir kedunia ini menurut John Lock tak ubahnya adalah kertas putih yang kosong. Yang karenanya perlu di isi oleh tinta-tinta yang baik, yang positif dan memiliki nilai lebih.
Gadget atau smartphone adalah salah satu teknologi yang umum digunakan dengan segala kecanggihannya memiliki dan memberi dampak positif terhadap perkembangan anak. Dalam hasil studinya Syifa dkk (2018) menyimpulkan bahwa penggunaan gadget berdampak positif terhadap perkembangan psikologi anak dalam ranah kognitif maupun afektif. Akan tetapi, dibalik dampak positif penggunaan gadget, terdapat dampak negatif. Rahayu dkk (2021) menjelaskan bahwa gadget, memiliki pengaruh yang besar dalam menghambat perkembangan Bahasa dan bicara anak. Hal ini dikarenakan anak lebih banyak menghabiskan waktunya didepan gadget daripada berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain yang mampu memperlancar anak dalam berbicara dan berbahasa.
Memang, arus perkembangan dan kecanggihan teknologi yang ada memberi dampak positif terhadap anak jika tetap dalam perhatian dan kendali orangtua misalnya membantu pengetahuannya tentang teknologi dan membantu mengembangkan kreativitas anak. Akan tetapi, hal penting yang harus diingat adalah bahwa saat ini, banyak orangtua yang tidak memiliki banyak waktu bersama dengan anak karena sibuk bekerja.
Oleh karena itu disinilah dibutuhkan yang namanya pendampingan lebih dari orangtua dengan segala parentingya sebagai sekolah pertama dalam kehidupan.
1.Orangtua perlu menerima yang namanya perubahan zaman dan perkembangan teknologi dengan tetap mengawasi anak dalam menggunakan teknologi.
2.Mengenalkan literasi digital terhadap anak tetapi harus memfilter konten yang menjadi tontonan anak
3.Memberikan parenting yang bersifat mengedukasi anak agar tetap memperhatikan jam-jam belajar maupun jam istirahat
4.Mengupayakan agar komunikasi anak dan orangtua tetap terjalin
5.Orangtua memiliki pendirian yang teguh, pada usia berapa anak boleh memiliki dan memegang smarphone
6.Selain menjadi orangtua, orangtua juga harus mampu berperan sebagai teman bagi anak
Hal-hal ini perlu dilakukan agar anak tetap terus bertumbuh dan berkembang ditengah kecanggihan teknologi yang ada tanpa mengalami perubahan nilai dan pergeseran moral. Sebab, teramat sangat disayangkan jika di masa bermainnya, bertumbuh dan berkembang, mereka sudah jauh dari perhatian dan lebih dekat dengan gadget atau smartphone sebagai salah satu teknologi dengan segala kecanggihannya. Anak perlu diajarkan sedini mungkin tentang batasan-batasannya dalam mengakses dan menggunakan teknologi. Sebab apa yang terjadi atau terbentuknya anak pada saat tumbuh dewasa, berangkat dari apa yang diajarkan dan dilatih oleh orangtua sebagai sekolah kehidupan pertama disamping lingkungan dan iklim dimana anak itu tembuh dan berkembang dewasa. Gunakan sebaik mungkin waktumu untuk anak. Sebab, hidup tanpa perubahan adalah orang sakit yang sedang berjalan.

