Artikel kali ini akan membahas pisau apa saja analisis yang digunakan untuk menganalisis kebijakan publik. Sebelum kita membahas lebih lanjut, pertama-tama perlu kita ketahui bahwa kegiatan analisis kebijakan publik berada di tengah dimana ada dua arus utama di antara seorang analiasis kebijakan publik. Pertama Dunia Konseptual yang merupakan generalisasi fakta-fakta empiris. Yang kedua Dunia Empris yang merupakan realitas yang bersifat kontektual. Seorang analisis kebijakan publik harus memiliki seni memadukan Dunia Konseptual (Dunia Teoritis) dan Dunia Empiris (Dunia Empris), dalam menganalisis suatu kebijakan publik. Karena suatu analisis kebijakan publik selain memiliki landasan teori yang kuat, juga harus memiliki data yang kuat atas kasus yang diamati, keduanya harus digunakan secara bersamaan.
Kebijakan Publik memiliki tiga tingkatan, yang tujuan bagaimana memadupadankan dua hal di atas, yaitu Dunia Konseptual dan Dunia Empiris.
Pertama Evidence Based Policy atau kebijakan yang berbasis bukti, dimana dalam penggunaan metode ini, dilakukan berdasarkan data-data baik yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun kualitatif, kemudian hasil analisis akan di rekomendasikan menjadi sebuah kebijakan. Evidence Based Policy adalah salah satu metode analisis yang levelnya rendah karena hanya menggunkan Dunia Empiris belum memadukan dengan Dunia Konseptual (Theoretical World).
Kedua Kebijakan Berbasis Penelitian atau kebijakan berbasis penelitian. Jika Kebijakan Berbasis Bukti, data hanya dikumpulkan lalu disimpulkan. Berbeda dengan Research Base Policy, data yang dikumpulkan kemudian dianalisis sedemikian rupa, melewati proses verifikasi, juga didialogkan dengan teori, sehingga kesimpulkan yang dihasilkan benar-benar kesimpulkan yang telah melewati suatu metodologi yang ilmiah. Metode kebijakan ini diatas metode Kebijakan Berbasis Bukti.
Ketiga Science Based Policy , adalah metode kebijakan publik tingkatnya diatas Evidence Based Policy dan Research Based Policy, dimana kebijakan didasarkan pada ilmu pengetahuan. Lalu apa bedanya dengan Research Based Policy, bukankah hasil Research juga bagian dari Science ?. Kebijakan Berbasis Sains adalah kebijakan yang dibuat berdasarkan kombinasi dan perbandingan banyak bidang ilmu pengetahuan, bukan hanya satu bidang ilmu. Sehingga kebijakan yang dihasilkan akan kaya akan prespektif dari banyak bidang ilmu pengetahuan.
Tiga tingkat kebijakan publik di atas adalah sebuah upaya agar kebijakan publik memilki asumsi yang kuat. Semakin tinggi levelnya metode analisis kebijakan yang digunakan, maka kekuatan asumsi dalam kebijakan itu semakin kokoh. Artinya ketika suatu kebijakan diasumsikannya kuat, maka daya ketahanan kebijakan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah akan semakin lama. Karena ide dasar kebijakan publik adalah Pemecahan Masalah.
Editor. Rodi Sipondak
Sumber : Respon Kita

